Catat ya! Ini 5 Kesalahan Freelancer Saat Bidding Project

Catat ya! Ini 5 Kesalahan Freelancer Saat Bidding Project

5 Kesalahan Freelancer Saat Bidding Project - Tidak ada hal yang bisa membuat freelancer merasa kesal selain kehilangan klien potensial.

Catat ya! Ini 5 Kesalahan Freelancer Saat Bidding Project – Tidak ada hal yang bisa membuat freelancer merasa kesal dan stres selain kehilangan klien potensial.

Setelah perkenalan dengan klien, semuanya berjalan baik. Tetapi, kemudian tidak pernah mendengar kabar dari proyek itu lagi. 

Klien yang hanya memberikan proyek kosong, sangat menjengkelkan dan memakan waktu. Memboroskan tenaga, uang dan waktu kamu yang berharga.

Setiap menit yang kamu habiskan untuk mendapatkan klien baru hanya sepadan jika berhasil mendapatkan proyek yang menghasilkan uang. 

Jadi, kali lain ketika kamu semakin dekat untuk mendapatkan klien. Tetapi, kemudian kehilangan kesepakatan, mari kita lihat apakah kamu membuat kesalahan besar ini.

5 Kesalahan Freelancer Saat Bidding Project

Kamu tidak memiliki reputasi online

reputasi online

Gambar: ShutterStock

Hal pertama yang dilakukan klien potensial sebelum membuat keputusan bekerja dengan freelancer adalah mencari identitasnya secara online. Mereka ingin melihat SIAPA dan REKAM JEJAK freelancer yang ada di internet. 

Klien potensial ini ingin memberikan nilai kepercayaan dan legitimasi freelancer berdasarkan reputasi online.

Jadi, apabila mereka mencari namamu dan tidak menemukan apa pun, kemungkinan mereka juga kurang mempercayai kredibilitasmu.

Klien mungkin akan mencari alternatif freelancer lain yang lebih memiliki reputasi dan nama baik secara online.


Kamu tidak memiliki sampel karya atau portofolio

situs freelance indonesia terbaik - programming - website - development

Gambar: ShutterStock

Ketika klien potensial memutuskan siapa yang akan dipekerjakan, mereka ingin tahu bagaimana portofolio yang sudah pernah dibuat oleh freelancer.

Baca Juga: 10 Situs Freelance yang Wajib Dicoba Seluruh Freelancer

Dari sini klien akan bisa mengukur seberapa baik kualitas freelancer sebelum mengeluarkan uang untuk mempekerjakan freelancer. 

Jadi, jika kamu ingin mengamankan klien baru, kamu harus memiliki portofolio yang menunjukkan kemampuan dan bakatmu.


Kamu tidak memiliki rekomendasi klien

rekomendasi klien

Gambar: ShutterStock

Alasan mengapa klien memilih untuk tidak bekerja dengan kamu, ada hubungannya dengan kepercayaan dan bukti.

Klien potensial ingin tahu bagaimana rasanya bekerja dengan kamu, dan cara terbaik bagi mereka untuk mengetahuinya adalah dengan membaca ulasan pelanggan sebelumnya. 

Mendengar pengalaman klien kamu sebelumnya atau klien saat ini memungkinkan klien potensial untuk mendapatkan ide tentang tingkat kepuasan pekerjaan yang kamu tawarkan.

Jika kamu tidak memiliki ulasan atau rekomendasi, kamu tidak memiliki siapa pun yang bisa menjamin pekerjaanmu hasilnya berkualitas baik. 


Kamu terlalu memaksa atau bahkan terkesan tidak responsif

les privat private course

Gambar: ShutterStock

Jika kamu seperti kebanyakan freelancer, biasanya setelah mendapatkan informasi proyek yang dibuka, kamu akan mengirimkan email proposal dengan dua kesalahan. 

Yaitu, mengirim email yang mendorong klien untuk segera membalas, atau duduk dan menunggu klien menghubungi kamu. Keduanya, bukan strategi yang baik. 

Klien tidak suka berada dalam situasi tekanan tinggi. Jadi, kamu tidak perlu memaksakan proposal dan berulang kali menelepon atau mengirimkan email kepada mereka. 

Plus, menekan klien untuk bekerja, membuat klien merasa tidak yakin dengan kamu. Cara terbaik adalah menunggu dalam 2 – 3 hari agar mereka menindaklanjuti proposalmu.

Tanyakan apakah mereka memiliki masalah atau pertanyaan, jika tidak ada kabar dalam 2-3 hari berikutnya. Tanyakan kapan mereka ingin memulai proyek tersebut. 

Berikan klien kesempatan untuk berpikir atau mempertimbangkan proposalmu. Jika kamu tidak mendengar kabar setelah langkah ini, kamu bisa mencari proyek lain. 

Perlu diingat, klien yang tidak memberikan kepastian terkadang bukan klien ideal yang bisa diajak bekerja sama dengan baik.


Kamu menjual layanan, bukan value terhadap bisnis klien

memberikan value - nilai pekerjaan

Gambar: ShutterStock

Alasan mengapa klien sering memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan freelancer adalah karena mereka tidak melihat value yang kamu tawarkan terhadap bisnisnya. 

Bisa jadi hal ini disebabkan karena layanan yang kamu hadirkan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Tetapi, lebih dari itu, karena kamu belum menunjukkan value yang bisa kamu berikan kepada bisnis mereka. 

Kamu mungkin sudah menunjukkan kepada mereka apa yang bisa kamu lakukan. Atau kamu telah menguraikan layanan yang kamu tawarkan. Tetapi, kamu belum menunjukkan value sebenarnya dari layanan tersebut. 

Karena value dan manfaatnya tidak bisa dijelaskan dengan baik, maka klien tidak akan memahami apa keuntungan yang bisa mereka peroleh jika mempekerjakan jasamu. 

Cara terbaik memperbaiki hal ini adalah buatlah value yang jelas dan tunjukkan kepada klien. Berikan pada klien informasi yang jelas tentang bagaimana kamu bisa membuat bisnis mereka lebih kuat, menghemat waktu, lebih mudah, dan sebagainya. 

Susun manfaat dan value ini dengan menggunakan pernyataan “agar”. Jelaskan bagaimana kamu akan menyediakan layanan tersebut sehingga semua manfaat atau value ini bisa terwujud. 


Pekerja lepas atau freelancer bisa mendapatkan penghasilan apabila memiliki klien dan proyek yang potensial. 

Namun semua itu tidak semudah yang dibayangkan. Kamu harus pandai mengambil hati klien dan memenangkan proyek dengan strategi yang tepat. 

Selain menampilkan reputasi online yang prima, membuat portofolio yang mengesankan, membuat daftar testimonial dan review, kamu bisa mendorong klien untuk memilihmu secara persuasif dan halus.


Baca Juga:
Kontributor
Bangun Karir Impian Di Mana pun, Kapan pun

Penulis kontributor untuk Kerja Lepas. Membahas tentang berbagai hal seputar pekerja lepas atau freelancer dan segala hal yang menyangkut freelancing.

Artikel Terkait