7 Kebiasaan Freelancer Sukses yang Patut Kamu Tiru

7 Kebiasaan Freelancer Sukses yang Patut Kamu Tiru

7 Kebiasaan Freelancer Sukses yang Patut Kamu Tiru - Banyak orang berpendapat, kalau menjadi seorang freelancer itu enak banget.

7 Kebiasaan Freelancer Sukses yang Patut Kamu Tiru – Banyak orang berpendapat, kalau menjadi seorang freelancer itu enak banget.

Mulai dari bisa kerja di mana saja, bangun tidur kapan pun, tak punya bos, bisa menentukan “bayaran” sendiri, tidak terikat, tak perlu menunggu tanggal 25 setiap bulannya untuk gajian, dan segala hal asyik lainnya.

Iya sih, kalau dilihat dari segi-segi itu, menjadi freelancer memang banyak untungnya. Tapi jangan salah, bukan berarti segala hal tadi bisa didapat dengan mudah.

Menjadi freelancer, sama seperti pekerjaan lainnya, butuh kerja keras  Kamu tidak bisa mengharapkan tiba-tiba saja dapat job bernilai milyaran rupiah tanpa melakukan apapun.

Nah, makanya kami ingin berbagi tips tentang 7 kebiasaan freelancer sukses yang patut kamu tiru. Coba disimak baik-baik, ya….

7 Kebiasaan Freelancer Sukses yang Patut Kamu Tiru

Punya jam kerja teratur

pekerjaan dengan deadline mepet - kebiasaan freelancer sukses yang patut ditiru

Salah satu hal yang salah kaprah dari pekerjaan freelance adalah bisa dikerjakan kapan pun. Betul sih memang kerja sebagai freelancer itu tak memiliki jam kerja seperti layaknya pegawai kantoran. Tapi meskipun begitu, bukan berarti kamu bisa seenaknya hanya kerja semaumu.

Baca juga: Ada Side Job? Kerjakan Saja di 7 Tempat yang Bikin Produktif Ini

Freelancer itu justru harus punya jam kerja teratur, meskipun sedang tak memiliki job. Tak masalah bila kamu terbiasa bekerja pagi, siang, sore, ataupun malam. Yang penting adalah bekerjalah secara rutin di jam-jam tersebut.

Misalkan, kamu menetapkan jam kerja setiap harinya adalah jam 7 malam – 3 subuh, karena jam segitulah kamu sedang produktif-produktifnya.

Nah, usahakan setiap hari kamu online dan mengerjakan sesuatu pada waktu tersebut. Bila sedang tak ada job, kamu bisa memanfaatkan waktu dengan bidding project di situs pencari kerja freelance, atau merapikan portofolio.


Disiplin

bekerja lepas - menjadi freelancer

Copyright: aqr-studio

Yup, ini penting sekali. Terutama karena tidak ada atasan yang cerewet (adanya klien yang cerewet. Hehehe…).

Intinya adalah… displin berarti bekerja keras untuk mengikuti jadwal yang telah kamu tetapkan sendiri, dan memenuhi deadline pekerjaan kamu.

Baca juga: 11 Manfaat Magang yang Berguna untuk Dunia Kerja Nanti

Salah satu trik yang bisa kamu gunakan supaya pekerjaan kamu tidak terlambat diselesaikan adalah membuat “deadline bayangan”.

Artinya, bila tenggat waktu project adalah tanggal 11 November, maka anggap saja deadline sebenarnya adalah tanggal 9 November.

Dengan begitu, kamu masih punya banyak waktu untuk me-review kembali hasil pekerjaanmu, sekaligus tak ada lagi ceritanya kamu mengerjakan job di saat-saat terakhir mepet deadline.


Tidak moody

bekerja lepas - menjadi freelancer - Sumber aqr-studio (6)

Copyright: aqr-studio

Iya, kami mengerti kok… sebagai freelancer, apalagi yang berkecimpung di bidang kreatif, menemukan mood yang pas untuk bekerja itu sangat penting.

Karena biasanya, saat sedang mood, ide-ide bisa mengalir dengan lancarnya, dan pekerjaan pun bisa cepat selesai.

Baca juga: 12 Cara Cepat Mendapatkan Klien Pertama Kamu

Namun sayang, untuk menjadi seorang freelancer yang sukses, kamu tidak bisa hanya mengandalkan “mood” saja.

Salah satu trik untuk mengatasi perasaan “tidak mood” bekerja adalah, pilihlah tugas-tugas yang bersifat “rutinitas” dan tidak membutuhkan daya kreatif atau inovatif dalam pengerjaannya, misalkan mengecek dan membalas email, mengunjungi website-website yang berhubungan dengan bidangmu agar mendapat inspirasi baru, dll.


Pengaturan keuangan

mencari penghasilan tambahan - uang

Copyright: aqr-studio

Bekerja sebagai freelance berarti kamu mendapat penghasilan berbeda di setiap projectnya. Mulai dari yang senilai 50 ribu rupiah, sampai 50 juta rupiah.

Namun, tentunya semua itu tak ada artinya apabila kamu tak pandai mengatur keuangan. Semua penghasilan kerja freelance kamu bisa musnah tak berbekas kalau tak ada sistem keuangan yang kamu patuhi.

Cara pertama untuk mengatasi hal ini adalah dengan memiliki dua rekening yang berbeda, untuk kebutuhan pribadi dan penghasilan freelance.  Cara ini ditempuh agar uang hasil bekerja tak tercampur dengan pengeluaran sehari-hari.

Selain itu, tentukanlah berapa persen pendapatan yang bisa kamu konsumsi, dan berapa persen yang harus tetap tinggal di rekening pekerjaan.

Cara ketiga adalah menyimpan sebagian penghasilan kamu di deposito atau tabungan berjangka. Dengan begitu, kamu tak akan tergoda untuk membelanjakannya.

Baca juga: 10 Peluang Kerja Online yang Harus Dicoba Sekarang

Sebagai ilustrasi nih, bila kamu mendapat fee sebesar 1 juta rupiah, maka sisihkanlah 300 ribu rupiah untuk disimpan di tabungan berjangka, 500 ribu rupiah transfer ke rekening kebutuhan pribadi, dan 200 ribu tetap simpan di rekening pekerjaan.

Percaya deh, hanya dengan melakukan hal sederhana semacam ini, kondisi keuanganmu sebagai freelancer akan jauh lebih sehat.

Oh iya, jangan lupa juga untuk selalu mencatat pengeluaranmu dalam sebuah jurnal keuangan sederhana. Tak perlu jadi ahli akunting kok, untuk bisa melakukan hal ini. Kamu bisa melihat template-nya di internet.


Investasi alat-alat

membuat podcast - menjadi voice talent - freelance voice over

Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para freelancer adalah untuk meng-update dan meng-upgrade peralatan yang dimiliki.

Biasanya, karena sudah terbiasa menggunakan suatu alat, kamu cenderung “cukup puas” dengan alat tersebut, dan tak terpikir untuk menggantinya.

Baca juga: Berapa Idealnya Tarif Jasa Freelancer? Ada 7 Cara untuk Menentukannya

Padahal, penting sekali lho untuk selalu melakukan update informasi dan melakukan upgrade alat secara berkala. Alasannya, dengan kemajuan teknologi, banyak tools baru yang bisa mempermudah sekaligus menghemat waktu pengerjaan suatu project.

Sebagai contoh, kamu yang seorang penulis. Mungkin selama ini kamu cukup puas mengetik di komputer kamu yang sedikit jadul.

Namun, apabila memungkinkan, coba upgrade komputermu dengan processor yang lebih canggih, agar tak ada lagi cerita “komputer lemot”. Dengan demikian, jumlah artikel yang bisa kamu hasilkan pun semakin banyak.

Hal yang sama juga berlaku bagi kamu para voice talent. Bila selama ini kamu cukup puas merekam suara dengan handphone, tak ada salahnya lho bila sekarang kamu mulai berinvestasi dengan membeli peralatan recording yang lebih layak. Mulai dari microphone, soundcard, dan lainnya.

Timbul pertanyaan: “Tapi uangnya dari mana dong?”

Nah, ini dia pentingnya memisahkan rekening pribadi dan pekerjaan seperti yang sudah kita bahas di poin 4 tadi. Kamu bisa mengambil dananya dari rekening pekerjaan. Simple kan?


Paksakan berlibur

berlibut - jadi tour guide

Walau tak memiliki “tanggal merah” resmi, aturlah jadwal libur kamu sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kamu bisa mengikuti jadwal kerja orang kantor pada umumnya dengan libur di hari Sabtu dan Minggu.

Atau lebih memilih bekerja selama 3 minggu penuh, lalu berlibur di minggu terakhir.  Bebas kok. Yang penting, selalu sisihkan waktu untuk me-recharge energy ya!


Terbuka terhadap feedback 

sibuk bekerja dan belajar - Sumber aqr-studio (2)

Terakhir, kebiasaan freelancer sukses yang patut ditiru adalah meminta feedback pada klien. Ini harus dilakukan lho, walaupun kamu merasa hasil kerjamu sudah bagus.

Baca Juga: Hey Kamu yang Super Sibuk, Ini Cara Membagi Waktu Antara Freelance dan Full Time

Buatlah form online khusus, yang linknya kamu kirimkan bersamaan dengan pengiriman hasil pekerjaan. Dengan begitu, kamu akan selalu bisa menjaga kualitas pekerjaanmu dalam setiap project-nya.

Nah, itu dia, 7 kebiasaan freelancer sukses yang patut ditiru. Ingat, sukses di sini bukan hanya dari segi materi saja, tapi juga reputasi dan kualitas pekerjaan. Jadi, sudah siap untuk sukses?

Sintia Astarina
Bangun Karir Impian Di Mana pun, Kapan pun

A flâneur with passion in books and traveling. Sometimes she writes poems and prose, too.

Artikel Terkait