Hey Kamu yang Super Sibuk, Ini Cara Membagi Waktu Antara Freelance dan Full Time – Zaman sekarang, kebutuhan hidup (dan gaya hidup juga) semakin meningkat.

Butuh VPN gratis terbaik? Download Moove VPN sekarang dan akses semua konten di internet tanpa batas!
Namun sayang, gaji dari kantor susah banget ditingkatkan hehehe. Kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi, terpaksa deh cari kerja sampingan.
Lumayan kan, dengan freelance, penghasilan bisa bertambah. Apalagi kalau punya banyak skill, kesempatan kerja freelance pun semakin terbuka lebar.
Baca juga: Simpel tapi Menarik, Ini 4 Tips Membuat Proposal Freelancer
Namun bingung juga ya, bagaimana cara membagi waktu antara freelance dan full time? Kamu pasti tidak mau dong, kalau salah satunya berantakan hanya gara-gara tak bisa bagi waktu?
Nah, coba disimak tips-tips berikut, supaya kerjaan freelance dan full time sama-sama lancar.
Cara Membagi Waktu Antara Freelance dan Full Time
1Rinci tugas pekerjaan utama

Sebelum menerima job freelance apa pun, coba kamu tulis dengan rinci job description pekerjaanmu di kantor.
Bagaimanapun, full time work tetap harus diutamakan, karena kamu telah berkomitmen saat menjadi karyawan perusahaan.
Baca juga: Kerja Freelancing Cocok untuk Tipe Introvert, Kenapa ya?
Setelah selesai menuliskan daftarnya, barulah kamu bisa menentukan apakah waktu kamu cukup luang untuk menerima job sampingan atau tidak, dan berapa banyak porsi kerja freelance yang sanggup kamu kerjakan.
3Memilih jenis pekerjaan freelance

Tujuan utama penghitungan waktu pengerjaan tadi adalah agar kamu bisa memilih jenis pekerjaan freelance mana saja yang tidak terlalu menyita waktu.
Misalkan, kamu memiliki berbagai skill, mulai dari menulis artikel, menerjemahkan, desain grafis, voice over, dan programming.
Baca juga: 5 Tantangan Tersulit Dunia Freelance yang Harus Dihadapi Milenial
Nah, karena tidak mungkin semua area pekerjaan di bidang-bidang tadi kamu ambil, coba fokuskan untuk mengambil pekerjaan yang tingkat kesulitan dan waktu pengerjaannya paling sedikit.
Memang sih, tak ada aturan yang melarang kamu untuk mengambil semua job yang sesuai dengan keahlianmu. Tapi alangkah baiknya jika kamu batasi 1 atau 2 bidang saja, sampai kamu memiliki waktu yang lebih luang.
Contohnya, urutan pekerjaan yang menurut kamu memiliki tingkat kesulitan dari rendah – tinggi adalah sebagai berikut:
- Menulis
- Voice over
- Desain grafis
- Menerjemahkan
- Programming
Maka, agar tak terlalu menyita waktu, pilihlah menulis dan voice over sebagai pekerjaan sampingan yang lebih kamu prioritaskan.
4Tentukan jumlah project yang bisa diambil

Masih berkaitan dengan waktu poin-poin di atas, tentukan sejak awal berapa project yang sanggup kamu kerjakan. Hindari terlalu banyak menerima pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.
Baca juga: 7 Karakter Freelancer Sukses yang Bisa Mendatangkan Banyak Uang
Misalnya, kamu sampai mengerjakan job menulis artikel dari 6 project yang berbeda. Dikuatirkan, bila terlalu banyak freelance job dalam seminggu, hasilnya tidak akan maksimal.
6Buat “project board”

Sangat penting untuk mengetahui project apa saja yang sedang kamu kerjakan, dan sudah berapa persen progresnya.
Nah, untuk memudahkan pengecekan hal tersebut, tulislah semua project dan perkembangannya pada sebuah whiteboard, atau papan apapun yang bisa kamu gunakan. Taruhlah di dekat meja kerjamu di rumah, agar kamu bisa selalu memantaunya.
7Selesaikan tugas pada tempatnya

Aturan paling penting bila kamu memiliki job freelance dan full time work adalah: Jangan pernah mengerjakan pekerjaan freelance di kantor! Ini wajib kamu taati, karena berbagai alasan.
Yang pertama, bisa berbahaya bila ketahuan atasan kamu di kantor. Paling ringan kamu akan ditegur, dan parah-parahnya, kamu bisa dipecat dari perusahaan.
Baca juga: Kerja Sambil Liburan, Ini 5 Kebahagiaan Freelancer yang Tak Dimiliki Pekerja Kantoran
Yang kedua, secara etis sangat tidak pantas menggunakan fasilitas dan waktu kerja full time (di mana kamu mendapatkan gaji setiap bulannya), untuk mengerjakan pekerjaan freelance-mu (di mana kamu juga mendapatkan penghasilan tambahan).
No, don’t do it. Segala sesuatu yang dilakukan dengan cara curang, hasilnya pun tak akan baik. Oleh karena itu, kerjakan full time work kamu di kantor, dan freelance work kamu di luar jam kantor ya.
Selain 7 tips di atas, pastinya masih banyak tips-tips lain tentang cara membagi waktu antara freelance dan full time.
Namun, untuk sementara, kamu ikuti dulu cara-cara di atas ya, dan lihat hasilnya seperti apa. Semoga bisa membantu kamu me-manage waktu antara pekerjaan sampingan dan utamamu. Selamat mencoba!