8 Cara Berkomunikasi Dengan Klien Agar Tidak Konflik

8 Cara Berkomunikasi Dengan Klien Agar Tidak Konflik

8 Cara Berkomunikasi Dengan Klien Agar Tidak Konflik - Mungkin klien yang sedang bekerja sama denganmu sekarang adalah klien yang cukup mudah, tapi kok di tengah-tengah tetap ada beberapa miskomunikasi ya.

8 Cara Berkomunikasi Dengan Klien Agar Tidak KonflikMungkin klien yang sedang bekerja sama denganmu sekarang adalah klien yang cukup mudah, tapi kok di tengah-tengah tetap ada beberapa miskomunikasi ya.

Tidak besar, tetapi tetap saja kamu khawatir salah paham tersebut akan merusak hubungan baikmu dengan klien. 

Miskomunikasi yang terjadi bisa saja diakibatkan dari cara berkomunikasi yang belum tepat antara kamu dengan klien. 

Bekerja menjadi seorang freelancer, teknik berkomunikasi dengan klien menjadi aspek penting dalam pekerjaan. Kesuksesan pekerjaan bisa ditentukan oleh keterampilan komunikasimu.

Walaupun pekerjaanmu baik, namun kalau cara berkomunikasimu jelek maka akan mempengaruhi penilaian klien terhadapmu.

Baca Juga: Catat ya! Ini 5 Kesalahan Freelancer Saat Bidding Project

Mau komunikasimu dengan klien lebih lancar? Luangkan waktumu sebentar membaca artikel ini.

8 Cara Berkomunikasi Dengan Klien agar Tidak Konflik

Cara Berkomunikasi dengan Klien, Merespon Klien Tepat Waktu

pekerjaan dengan deadline mepet - kebiasaan freelancer sukses yang patut ditiru - cara membagi waktu antara freelance dan full time

Gambar: ShutterStock

Kamu tidak harus selalu membalas email segera setelah kamu menerima email atau chat, namun balas email dan chat klien dalam batas waktu yang masih wajar. 

Membalas dengan selang waktu satu hari tentunya tidak sopan dan akan memberikan ruang bagi klien kamu untuk berpikir macam-macam.


Jangan Berasumsi Saat Komunikasi

jangan berasumsi

Gambar: acquire.io

Kamu jangan berasumsi ke klien dan jangan beri ruang untuk klien berasumsi ke kamu. Caranya? Jaga selalu komunikasi.

Baca Juga: Punya 5 Sifat Ini? Itu Tandanya Kamu Tidak Cocok Jadi Pekerja Lepas

Jika klien lama tidak ada kabar, kamu bisa menghubungi lebih dulu dan menanyakan kabar, jangan langsung berasumsi mereka menghilang. 

Kamu juga bisa menjaga klien agar tidak berasumsi ke kamu dengan membalas email dan chat tepat waktu dan selalu memberi update walaupun pekerjaan belum selesai.


Mengkomunikasikan Hambatan atau Tantangan

Mengkomunikasikan Hambatan atau Tantangan

Gambar: idgesg.ne

Jangan biarkan ada hambatan atau rintangan yang terjadi tanpa klien mengetahui langsung dari kamu. Bahkan hal sekecil seperti mati listrik yang akan mengganggu deadlinemu hari itupun harus kamu informasikan ke klien. 

Baca Juga: Kerja Remote dari Rumah, Simak 5 Tips Agar Kamu Tetap Termotivasi

Komunikasikan juga ke klien solusi seperti apa yang kamu tawarkan, sehingga kalian bisa membicarakan masalah yang berfokus pada solusi dan tidak saling menyalahkan. 

Cara berkomunikasi dengan klien yang seperti ini, akan mencegah miskomunikasi di masa mendatang.  Jika pekerjaanmu tertunda atau tenggat waktu tidak dapat terpenuhi., klien tidak akan cranky.

Klien merasa tidak dibohongi karena mereka sudah tahu sejak awal apa masalah yang kamu hadapi, dan tahu sejauh mana kamu sudah mencari solusi.


Menerima Kritik yang Membangun

kritik yang membangun

Gambar: quietrev.com

Terkadang situasi bisa memanas karena salah satu, entah kamu atau klien tidak mau merasa “disalahkan”. Salah satu penyebab merasa disalahkan ini adalah saat kamu harus menerima kritik.

Baca Juga: Jual Foto Online di 5 Situs Jual Foto Ini untuk Mendapat Uang dari Hobi Fotografi

Cara paling baik menerima kritik adalah dengan tidak menganggapnya sebagai serangan terhadap pribadi, namun hanya sebatas masukan terhadap hasil pekerjaan.

Dengan begitu, kamu bisa menerima kritik dengan lebih terbuka. Kalau kamu terbuka, kritik bisa kamu jadikan bahan membangun alih-alih serangan. 

Tentunya kamu juga harus bisa membedakan mana yang kritik membangun, mana yang kritik hanya untuk menjatuhkan.

Baca Juga: Mau Mulai Kerja Freelance? Daftar Dulu ke 7 Kursus Online Ini

Yang harus kamu dengarkan hanyalah kritik yang membangun, kalau kamu tahu kamu hanya menghadapi perisakan, maka ini saatnya memikirkan ulang apa kamu masih mau bekerja sama dengan klien tersebut.


Punya Rasa Empati

rasa empati

Gambar: americanpressinstitute.org

Setiap orang merasa dihargai jika perasaannya dipahami, tidak terkecuali klien kamu. Empati dapat meredakan kemarahan klien, emapati bisa menenangkan klien yang panik.

Baca Juga: Perhitungan PPh 21 untuk Freelancer Sesuai PTKP 2019

Kamu bisa berempati kepada klien saat mendengarkan permintaan mereka, ini akan mempengaruhi persepsi klien terhadapmu. 

Klien akan tahu mana freelancer yang benar-benar peduli dengan pekerjaan yang dihadapi, mana yang hanya butuh uang saja. Dan kamu tidak akan mau dianggap sebagai freelancer yang terakhir.


Jadilah Lebih Terbuka Dengan Klien

Jadilah Lebih Terbuka Dengan Klien

Gambar: Pinterest

Terbukalah terhadap klien tentang progres pekerjaan yang sedang kamu jalani. Kamu bisa membentuk sistem sendiri agar klien bisa selalu mendapatkan update tentang kemajuan yang sudah kamu kerjakan.

Baca Juga: 5 Kerja Sampingan Berpenghasilan Besar yang Bisa Dilakukan di Rumah

Dengan cara seperti ini, kamu sedang membangun kepercayaan klien terhadap kinerjamu. Dan jangan heran jika klien akan kembali mengajakmu kerja sama untuk proyek berikutnya. 


Jadi Lebih Fleksibel

fleksibel

Gambar: arkadin.com

Fleksibilitas yang terbatas sangat penting dalam membangun komunikasi yang lancar dengan klien. Kalau kamu terlalu kaku untuk hal-hal yang tidak prinsipil, klien akan menganggapmu sebagai pekerja yang enggan berkompromi.

Baca Juga: Tambah Penghasilan dengan 10 Kerja Sampingan untuk Mahasiswa Ini

Sampaikan fleksibilitasmu dengan cara yang diplomatis agar tidak sampai mengganggu hak-hakmu. Ingat juga untuk selalu membuat batasan sampai mana rentang fleksibilitasmu. 

Mungkin kamu masih bisa menegosiasikan caramu bekerja, tapi kamu tidak mau mengerjakan pekerjaan tambahan tanpa tambahan pembayaran, sampaikan ini di depan sebelum pekerjaan di mulai atau dalam kontrak kerja.


Sadar Diri / Self-Awareness

sadar diri Self-Awareness

Gambar: nbcnews.com

Kemampuan untuk melihat ke diri sendiri adalah cara yang paling penting untuk membangun komunikasi yang lancer. Bagaimana komunikasimu dengan klien bisa berjalan baik kalau kamu tidak sadar sedang membuat kesalahan, dan tidak minta maaf apalagi memperbaikinya?

Baca Juga: Cara Membuat Blog dengan WordPress Self-Hosted: Lengkap

Menjadi pekerja yang tidak sadar diri akan menjadikanmu pekerja yang bebal. Satu hal yang perlu kamu ingat, tidak ada orang senang bekerja dengan orang yang bebal.

Melatih cara berkomunikasi dengan klien investasi penting untuk meningkatkan karirmu di dunia freelance. Karena itu tidak ada ruginya mempraktekkan ini sesegera mungkin. Semoga bermanfaat!


Baca Juga:

Kontributor
Bangun Karir Impian Di Mana pun, Kapan pun

Penulis kontributor untuk Kerja Lepas. Membahas tentang berbagai hal seputar pekerja lepas atau freelancer dan segala hal yang menyangkut freelancing.

Artikel Terkait